Cloud Computing


Dengan kemajuan yang sedang berlangsung dalam teknologi, penggunaan Cloud computing ini tentu meningkat. Cloud computing adalah teknologi yang lumayan baru yang mengandalkan internet untuk memberikan layanan pembayaran kepada pelanggan. Layanan yang paling sering digunakan dengan Cloud computing termasuk penyimpanan data dan mengakses perangkat lunak aplikasi. penggunaan Cloud computing sangat menarik karena dua alasan: agak murah dan sangat nyaman. Pengguna dapat mengakses data atau menggunakan aplikasi dengan komputer pribadi dan akses internet. Aspek lainnya dari Cloud computing adalah perangkat lunak aplikasi tidak perlu diinstal pada pengguna komputer, mereka hanya dapat diakses melalui internet.


Komponen cloud computing

Arsitektur Cloud Computing

Cloud Computing menawarkan perangkat lunak, penyimpanan, dan / atau komputasi daya sebagai layanan untuk penggunanya, apakah mereka adalah orang pribadi atau karyawan perusahaan. Karena penggunaan yang efisien dari sumber daya komputasi dan kemampuannya untuk skala dengan beban kerja permintaan, Cloud Computing menjadi teknologi baru yang menarik untuk bisnis dan berbagai ukuran. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan mulai mengadopsi Cloud Computing sebagai cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan produktivitas mereka. Penghematan biaya berasal dari sedikit atau tidaknya pemeliharaan yang dibutuhkan oleh mereka serta kemampuan mereka untuk mengorbankan modal besar untuk pengeluaran yang terkait dengan pembelian server untuk pusat data lokal mereka. Bahkan untuk perusahaanperusahaan yang mengadopsi awan hibrida yang membutuhkan beberapa server lokal, jumlah ini secara dramatis berkurang karena pengadaan lebih dari pusat data tidak lagi diperlukan. Selain penghematan biaya, Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk tetap gesit dan lebih dinamis merespon perubahan bisnis.

Sumber :
http://share.pdfonline.com/65adf077d507418c9aa43e8fb7337dd7/JURNAL%20CLOUD%20COMPUTING.htm

Bioinformatika

Bioinformatika adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya. Contoh topik utama bidang ini meliputi basis data untuk mengelola informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA, analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen. Saat ini mata ajaran bioinformatika maupun mata ajaran dengan muatan bioinformatika sudah diajarkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Riset bioinformatika protein dilaksanakan sebagai bagian dari aktivitas riset rekayasa protein pada Laboratorium Rekayasa Protein, Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Bogor. Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta, secara khusus memiliki laboratorium bioinformatika sebagai fasilitas penunjang kegiatan risetnya. Selain itu, basis data sekuens DNA mikroorganisme asli Indonesia sedang dikembangkan di UI.

Istilah bioinformatika atau bioinformatics mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada penerapan komputer dalam biologi. Ilmu bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu komputer berdasarkan artificial intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di alam ini bisa diuat secara buatan melalui simulasi dari gejala-gejala tersebut. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan data-data yang yang menjadi kunci penentu tindak-tanduk gejala alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA atau RNA. Bioinformatika ini penting untuk manajemen data-data dari dunia biologi dan kedokteran modern. Perangkat utama Bioinformatika adalah program software dan didukung oleh kesediaan internet.